Anggur Shine Muscat yang berasal dari China sedang menjadi sorotan di beberapa negara, termasuk Thailand dan Malaysia, karena temuan residu pestisida yang melebihi batas aman. Berita ini telah mengejutkan konsumen dan pemerintah di Indonesia untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Temuan Residu Pestisida

Pengujian laboratorium oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) dan Dewan Konsumen Thailand (TCC) menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman. Pestisida ini termasuk klorpirifos, insektisida yang dilarang di Thailand, serta 14 jenis residu kimia lainnya.

Reaksi Konsumen dan Pemerintah

Konsumen seperti Rosita, seorang ibu rumah tangga di Jakarta, mengungkapkan kekhawatiran terhadap temuan ini, meskipun anggur tersebut sangat digemari oleh keluarganya. Di sisi lain, pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Karantina Indonesia, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan keamanan anggur Shine Muscat yang beredar di pasar.

Langkah-langkah Penanganan

BPOM berencana melakukan pengambilan sampel dari berbagai toko-toko dan pasar di Indonesia untuk memastikan tidak ada residu pestisida berlebihan pada anggur Shine Muscat yang dijual di sini. Selain itu, BPOM akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menindaklanjuti peredaran anggur tersebut.

Kesimpulan

Meskipun temuan residu pestisida ini mengejutkan, penting bagi konsumen untuk tetap berhati-hati dan memantau informasi terbaru dari otoritas pangan. Pemerintah juga diharapkan untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi konsumen dan menjaga keamanan pangan.